post-image

Dialog Interaktif Pro 1 RRI dengan tema Respon Cepat dan Efektif

Dialog Interaktif Pro 1 RRI dengan tema Respon Cepat dan Efektif, Tindakan Darurat dalam Kebakaran Hutan dan Lahan bersama Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim dan BPBD Provinsi Kaltim, berlangsung di kantor Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda (13/8/24).   


Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan  BPBD Provinsi  Kalimantan Timur (Tresna Rosano, SE) menerangkan berdasarkan dari info BMKG saat ini memasuki musim La Nina dimana musim ini terjadi kekeringan namun juga adanya terjadi hujan, tentunya BPBD Provinsi melakukan koordinasi  terkait antisipasi karjutla dengan BPBD Kabupaten dan kota, Dinas Kehutanan, Dinas Pekebunan, Dinas Pertanian  maupaun instansi terkait lainya. Pada tanggal 18 Juli 2024 lalu  BPBD Provinsi  Kalimantan Timur   melalui Gubernur Kalimantan Timur telah menetapkan Siaga Darurat kebakaran Hutan dan lahan yang diprediksi dari bulan  Agustus sampai bulan Nopember ini  memasuki musim kemarau.

Bidang Kedaruratan dan Logistik  Sugeng Priyanto, S.Hut., M.Si,  menambahkan berkaitan dengan respon cepat, satu rangkaian bersamaan dengan gladi dan apel siaga, tentunya sebelumnya telah ada rencana kontijensi dan akan dilakukan uji lapangan salah satunya melakukan  Gladi Posko menguji kekuatan personil, peralatan dan logistik.   hal ini bertujuan saat terjadi karhutla mobilisasi tim telah dipersiapkan dan sebagai bagian dari rencana operasi. Terkait dengan respon cepat  di BPBD Prov. Kaltim  terdapat Pusdalops yang mana terdiri dari 2 fungsi, sebagai Pusdatin dengan personil yang piket 1 x 24 jam bertugas memantau titik hotspot sebagai upaya peringatan dini dan kesiapsiagaan  untuk meyampaikan kepada semua pihak dan saat ada kejadian berdasarkan informasi dari BPBD Kabupaten dan Kota melalui Pusdalops maka Tim Reaksi Cepat segera bergerak menuju lokasi kejadian.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur (H. Joko Istanto, S.P., M.Si) menyampaikan Dengan telah dilakukanya gladi posko beberapa waktu lalu, maka SDM Unsur terkait dan Peralatan telah disiapkan dalam menganggulangi Karhutla sebagai bentuk Kesiapsiagan, saat ini kita juga menghadapi anomali cuaca, namun kita tetap siap siaga  dengan kondisi tersebut mengingat setiap wilayah di Kaltim  memiliki fenomena cuaca  yang berbeda. Secara umum hutan di Kalimantan timur ini masih terjaga, walaupun disisi lain telah terjadi  karhutla   sampai bulan Juni ini dengan luas wilyah terbakar kurang lebih 1000 Ha, tetapi hampir 87 % terjadi di Area Penggunaan Lain (APL) dan 20% yang terjadi di Kawasan Hutan.  

Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi  (KPHP) Telake, Dishut Provinsi Kaltim (Shahar Al Haqq) menambahakan peserta yang telah mengikuti Gladi posko ataupun yang berhubungan dengan Karhutla tentunya telah siap dalam mengahadi karhutla dimusim kemarau mendatang, tentunya dalam gladi posko ini  ada evaluasi, seminar maupun diskusi sehinggal hal – hal yang tidak dapat diukur selama dilapangan maka dapat didiskusikan  sebagai modal dasar dalam  penanganan  Karhutla  dan tidak lepas dari peran masyarakat peduli api.

Kabid Perlindungan dan KSDAE Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur (Rusmadi)  menjelaskan  sebagai bentuk antisipasi karhutla kami telah membentuk Masyarakat Mitra Polhut  untuk membantu Polhut di beberapa  Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang telah diberikan bimbingan  terkait penanganan hutan terutama illegal logging dan kebakaran hutan. Kami juga telah membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) sebanyak 271 Regu, dalam 1 regu terdiri dari  15 Personil dan telah dilengkapi dengan Alat Perlindungan Diri (APD) Karhutla serta pelatihan -pelatihan.

Dialog ini sebagai bentuk edukasi terkait kebencanaan khususnya Karhutla agar berhati – hati dan waspada  serta dapat mencegah ataupun antisipasi teradinya Karhutla.